Jumat, 04 Mei 2018

Market Pull dan Market Push


Hasil gambar untuk market push vs market pull
Sumber: https://tinyurl.com/y6wygz7j

Dalam segala transaksi jual beli teurtama di sektor industri pangan, pemasaran merupakan salah satu elemen paling penting. Pemasaran sangat menentukan produk. Pemasaran yang efektif dapat membuat produk bernilai di mata konsumen. Ada 2 jenis teknik pemasaran yang sering digunakan dalam dunia pemasaran, yaitu:
1.    Market push merupakan teknik pemasaran produk yang dipaksakan untuk menjadi “perlu” dan “penting” karena tidak ada pasarnya sebelumnya yang dibuat berdasarkan riset-riset.
Contoh:
a.    Produk "Dodol Rumput Laut" yang berasal dari Lombok. Banyaknya rumput laut di Lombok melatarbelakangi bagaimana rumput laut dapat dimanfaatkan karena ketersediannya banyak sekali. Singkat cerita, pembuatan dodol dari rumput laut sangat tepat untuk dibuat. Awalnya, dodol rumput laut sebenarnya belum memiliki pasar karena tidak adanya permintaan.Namun, darpada rumput laut tidak digunakan atau dimanfaatkan, maka jadilah produk ini dan dipasarkan. Pasarpun berpikir bahwa dodol rumput laut ini merupakan produk yang dirasa penting dan diperlukan oleh pasar dan akhirnya ada permintaan.
b.    Produk HP. Awalnya telepon genggam hanya untuk berkomunikasi dari jauh. Namun, karena adanya berbagai macam riset maka seluruh kamera saat ini hampir seluruhnya memiliki fitur kamera bahkan kamera depan dan belakang. Adanya kamera pada handphone ini awalnya bukanlah suatu hal yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar. Namun, karena banyak penelitian teknologi jadi berkembang dan menyebabkan pasar "terpaksa" menjadikan hal ini suatu kebutuhan. Sama halnya pada jaringan 3G yang meningkat jadi 4G.


2.    Market pull merupakan teknik pemasaran produk untuk memenuhi permintaan pasar dengan melakukan kegiatan produksi pada umumnya dan/atau menggunaan alternatif bahan bakuuntuk mensubtitusi bahan baku pokokyang biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Contoh
a.    Produk minyak goreng. Awalnya bahan bakunya untuk produksi minyak goreng adalah daging kelapa hijau (santan ataupun kopra) yang dilakukan proses ekstraksi hingga didapatkan minyak kelapanya. Tetapi, semakin tinggi permintaan dan bahan baku yang terbatas (pertumbuhan pohon kelapa cukup lama dan terbatas) menyebabkan dibutuhkannya bahan baku alternatif untuk menghasilkan minyak goreng yang diinginkan. Singkat cerita, kelapa sawit diketahui mampu mensubstitusi daging kelapa, bahkan dapat menghasilkanyang lebih banyak. Oleh karena itu, saat ini seluruh minyak goreng di Indonesia menggunakan kelapa sawit.

b.    Produk tabung gas: awalnya minyak tanah yang digunakan untuk menyalakan kompor untuk memasak. Singkat cerita minyak tanah digantikan dengan tabung gas karena efisiensi (biaya bahan baku dan waktu produksi) yang lebih baik dibandingkan minyak tanah. Faktor ini juga dipengaruhi dari permintaan pasar dan keterbatasan minyak tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar