Jumat, 11 Desember 2015

Tepung Engkak Ketan Premix




















Engkak ketan merupakan kue asli Indonesia khas Palembang, Sumatra Selatan. Engkak ketan menggunakan tepung ketan sebagai bahan utamanya. Selain tepung ketan, bahan-bahan lain yang diperlukan untuk membuat engkak ketan adalah telur, gula pasir, santan kental, margarin dan susu kental manis. Hasil penelitian dari Ratna Wylis Arief dan Robet Asnaw mengenai “Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Kayu dan Jagung” yaitu memanfaatkan hasil olahan ubi kayu, yaitu tepung cassava untuk dijadikan bahan pengganti sebagian tepung ketan dalam pembuatan kue engkak ketan. Sementara itu, penelitian untuk kue engkak ketan secara khusus masih sangat sulit dijumpai.
Kue engkak ketan biasanya disajikan hanya pada saat ada pesta, jamuan maupun perayaan hari-hari besar, seperti hari lebaran, natal, maupun pada hari raya lainnya. Hal ini disebabkan karena proses pembuatan kue engkak ketan yang memakan waktu lama. Untuk memanggang kue engkak ketan dibutuhkan waktu 5-6 jam. Selain itu, untuk membuat kue engkak ketan, diperlukan bahan-bahan yang cukup beragam. Inilah yang menjadi salah satu faktor engkak ketan kurang dikenali oleh masyarakat secara umum, terutama di zaman yang modern ini. Di zaman yang sudah modern ini, hal-hal yang sifatnya masih tradisional dan kurang praktis mulai ditinggalkan.

Penulis merasa bahwa kue engkak ketan merupakan salah satu warisan dan tradisi budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Selain itu, penulis melihat permasalahan yang ada yang membuat kue engkak ketan kurang dikenali oleh masyarakat, yaitu bahan-bahannya yang beragam serta pembuatan kue yang cukup sulit dan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, melihat permasalahan yang ada, penulis merasa diperlukan inovasi bagi kue engkak ketan yang dapat memberikan solusi dalam mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada kue engkak ketan. Penulis merasa inovasi tepung engkak ketan premix merupakan salah satu solusi yang dapat memecahkan masalah kurang dikenal dan berkembangnya kue engkak premix ini, khususnya oleh masyarakat Indonesia. Produk tepung engkak ketan premix ini diharapkan dapat mengatasi tuntutan masyarakat Indonesia yang semakin mengutamakan efisiensi dan kepraktisan suatu produk. Selain itu, produk tepung engkak ketan premix ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang tidak dapat dijumpai pada kue engkak ketan umumnya.
Berikut video tentang tepung engkak ketan premix 



Demikian post saya pada hari ini silahkan berikan masukan yang dapat membuat blog ini menjadi lebih baik kedepannya.

Sabtu, 21 November 2015

Laporan Keuangan Perusahaan

Silabus Senin, 16 November 2015

Ilustrasi
Sumber: https://blog.tokopedia.com/wp-content/uploads/2015/03/idr.jpg

Dalam melaksanakan suatu indsutri besar terutama industri pangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti modal, keuntungan, dan kerugian. Dalam post kali ini kita akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan untung rugi.

Asset adalah segala sesuatu yang menjadi milik kekuasaan yang bisa dijadikan sumber daya.
Jenis-jenis asset adalah:
a. Aset tetap adalah aset yang sulit dihabiskan atau dibelanjakan contohnya tanah, rumah, gedung, mobil, motor.
b. Aset bergerak adalah aset yang mudah dihabiskan atau dibelanjakan contohnya uang tunai, tabungan, cek, emas, saham.
c. Aset intangible adalah aset yang tidak dimasukkan dalan laporan keuangan namun jadi penentu dalam nilai suatu perusahaan contohnya waralaba, sertifikat, pengalaman dan kemampuan, jaringan atau network, paten, pemegang royalti monopoli.

 Hutang adalah segala sesuatu yang tertunggak yang harus segera dibayarkan. Asset dan hutang dicatat dalam laporan neraca keuangan (biasanya ditutup tanggal 31 Desember. Hubungan antar asset dan hutang adalah sebagai berikut.

ASSET-HUTANG=MODAL/HARTA

Pengelolaan suatu perusahaan juga tentunya memerlukan biaya untuk produksinya. Biaya terdiri dari
a. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tidak bergantung dari banyaknya jumlah produksi contohnya biaya untuk listrik, tempat, gaji karyawan, biaya telpon, air.
b. Biaya lancar adalah biaya yang dikeluarkan yang bergantung dari banyaknya jumlah produksi contohnya biaya untuk hasil produksi, bahan baku pembuatan, alat dan bahan, ongkos.

Jumlah uang yang dihasilskan suatu perusahaan didapat dari jumlah produksi perusahaan yang terjual dikali dengan harga satuan produk. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut.

UANG YANG DIHASILKAN=JUMLAH PRODUKSI X HARGA JUAL PRODUK

Biaya dan uang yang dihasilkan ditulis dalam laporan untung rugi. Hubungan antara biaya dan uang yang dihasilkan adalah sebagai berikut. 
1. Jika uang yang dihasilkan lebih besar dari biaya maka

UANG YANG DIHASILKAN-BIAYA=LABA/UNTUNG

2. Jika uang yang dihasilkan lebih kecil dari biaya maka

UANG YANG DIHASILKAN-BIAYA=RUGI

Suatu perusahaan dikatakan bangkrut apabila tidak memiliki uang kas sama sekali walaupun memiliki modal dan harta yang banyak. Perusahaan harus menyediakan suatu biaya untuk proses penyusutan. Penyusutan adalah suatu keadaan dimana perusahaan harus mengganti barang yang lama dengan barang yang baru karena sudah kadaluwarsa atau sudah tidak dapat beroperasi dan memproduksi barang dengan baik lagi. Nantinya biaya penyusutan akan menjadi uang kas sampai beberapa tahun kedepan karena awalnya barang-barang tersebut sudah dibayarkan. Pada akhir tahun biasanya saldo akhir suatu perusahaan akan dihitung. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut 

SALDO AKHIR=SALDO AWAL+(UANG MASUK-UANG KELUAR) 

Saldo awal adalah jumlah saldo yang ada saat perusahaan berdiri. Nantinya saldo akhir akan menjadi saldo awal pada bulan pertama di tahun yang baru. 

Sekian post saya pada hari ini. Silahkan berikan komentar yang dapat membuat blog ini menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Albert Kuhon. Ms selaku dosen pengantar teknologi pangan yang telah memberikan silabus.






Minggu, 08 November 2015

Tanaman Kecombrang

Indonesia adalah negara yang sangat besar, kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman dapat terlihat pada banyaknya suku, ras, adat/tradisi, maupun sumber daya yang ada di Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan, tersusun atas 17.500 pulau dengan lima pulau besar, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta Papua. Kelima pulau ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga setiap pulau memiliki perbedaan, baik pada sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Garis khatulistiwa yang melewati negara Indonesia, tepatnya Pulau Kalimantan menyebabkan negara Indonesia berada di daerah zamrud khatulistiwa. Keberadaan Indonesia di daerah zamrud khatulistiwa inilah yang menjadikan Indonesia negara yang beriklim tropis. Iklim tropis ini menyebabkan adanya keanekaragaman tumbuhan di Indonesia. Lebih dari 6000 jenis tumbuhan berbunga, baik yang liar maupun budidaya, dikenali dan dimanfaatkan untuk keperluan bahan makanan, pakaian, perlindungan dan obat-obatan. Masyarakat Indonesia mengonsumsi tidak kurang dari 100 jenis tumbuhan dan biji-bijan sebagai sumber karbohidrat. Tidak kurang dari 100 jenis kacang-kacangan, 450 jenis buah-buahan serta 250 jenis sayur-sayuran dan jamur. (Walujo, Eko B., H. Soedjito, E.A. Widjaja & Mien A. Rifai, 1991)
Tanaman kecombrang menjadi salah satu dari antara sekian banyaknya keanekaragaman tumbuhan yang ada di Indonesia. Tanaman kecombrang merupakan salah satu dari sekian spesies dari anggota genus Etlingera yang banyak ditemukan dan dibudidayakan di negara-negara beriklim tropis dan sub-tropis yang penyebarannya terkonsentrasi di Benua Asia. Tanaman kecombrang merupakan tanaman asli Negara Indonesia, Semenanjung Malaysia dan Thailand (Chan, Eric W.C., Lim, Y.Y., Wong, S.K., 2011). Di Pulau Jawa, 9 spesies dari genus Etlingera telah diketahui (Poulsen AD, 2007). Di Semenanjung Malaysia, 15 spesies telah tercatat (Lim CK, 2001). Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki panggilan yang berbeda untuk tanaman kecombrang. Di Medan, kecombrang lebih dikenal dengan nama bunga kencong. Oleh orang Sunda, kecombrang lebih dikenal dengan nama honje. Di negara Malaysia, kecombrang dikenal dengan nama bunga kantan. Sedangkan, di negara Thailand, kecombrang dinamai kaa laa.

Meskipun di Indonesia kecombrang cukup sering ditemukan dan dijual di pasar-pasar tradisional, tanaman kecombrang masih sangat jarang diketahui dan dikenal oleh masyarakat Indonesia secara umum. Kurangnya pengenalan masyarakat akan tanaman kecombrang inilah yang menjadi salah satu faktor pemanfaatan tanaman kecombrang oleh masyarakat Indonesia masih sangat jarang ditemui. Padahal, banyak penelitian-penelitian yang membuktikan bahwa tanaman kecombrang merupakan tanaman yang berpotensi dan kaya akan manfaat. Dalam bidang pertanian dan pangan, tanaman kecombrang dapat dimanfaatkan sebagai obat penanggulangan penyebaran jamur. Menurut Naufalin (2005), ekstrak bunga kecombrang dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur perusak pangan seperti Aspergillus flavus, Penicillium funiculosum dan Rhizopus oligoporus. Penelitian lanjutan juga dilakukan oleh Aries Pratomo dalam mengidentifikasi pemanfaatan tanaman kecombrang dalam pengendalian jamur Chalaropsis sp. yang menyebabkan penyakit yang menyerang buah Salak. Dalam bidang pangan, tanaman kecombrang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet. Menurut penelitian dari Rukmini dan Naufalin (2010) menyatakan bahwa penambahan tanaman kecombrang dengan kadar 3% dapat menambahkan umur ketahanan tahu menjadi 3 hari. Sedangkan, tahu segar biasa tanpa penggunaan kecombrang sebagai bahan pengawet memiliki daya ketahanan hanya selama 6-8 jam. Penulis meyakini bahwa tanaman kecombrang memiliki potensi yang sangat besar untuk dibudidayakan, dimanfaatkan dan dikembangkan untuk pemanfaatan yang lebih lanjut. Oleh karena itu, tanaman kecombrang yang termasuk salah satu dari banyaknya keanekaragaman hayati di negara Indonesia ini perlu dikelola secara optimal. Berikut disajikan tentang video tanaman kecombrang. 


Sekian post dari saya silahkan berikan komentar yang membangun terima kasih




Bahan Tambahan Pangan dan Business Plan Perpanganan

Silabus Senin, 2 November 2015
Lada sebagai bahan tambahan pangan
Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-sLv4yN2mz7S_UpAfoKWABkpGzrvcVPhVXzWhX2_DS7Q1o74VCP86qiEPBUAs8KMI_2_IznfJLUPz_D-13r8aTBSlmwIcld7U1c2Zwse6LwK8D0PfWenMBd-hzHz0Pe9AkE4qvP8QLYEm/s1600/ketumbar.jpg

Syarat penambahan bahan pangan:
-Bahan tambahan tidak menambah rasa asin.
-Bahan tambahan tidak menambah rasa asam.
-Bahan tambahan tidak menambah rasa manis.

Penambahan bahan pangan dari segi :
A. Aroma/Flavor:
   a. Alami: vanili, kayu manis, karamel, jahe, cengkeh, biji pala, lada, kencur, jeruk limau, daun jeruk, daun sereh, lengkuas, daun serai, daun kemangi, daun pandan.
   b. Setengah alami: terasi udang
   c. Buatan: essens
B. Rasa :
   a. Alami: Kluwak, Jahe, cengkeh, biji pala, lada, ketumbar
   b. Setengah Alami: terasi
   c. Buatan: Asam sitrat, cuka
C. Warna:
   a. Alami: daun suji, kluwak, kunyit
   b. Setengah alami: angkak merah
   c. Buatan: - 

Dalam pengelolaan pangan ada 3 generasi yaitu:
-Generasi pertama: Pembibitan. Pada pembibitan diperlukan ilmu yang banyak dan teknologi yang modern misalnya pada bibit dibuat transgenik yaitu penyisipan gen asing yang membuat suatu tanaman mempunyai sifat unggul seperti menghasilkan banyak buah, tahan panas dll.

-Generasi kedua: Pembudidayaan. Pada pembudidayaan banyak orang berpikir mudah, tinggal siram kasih pupuk beres. Di era modern ini pembudidayaan bisa dilakukan dengan kawin silang antar tanaman. Tujuannya adalah mendapatkan atau memadukan sifat unggul antar tanaman  sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam generasi kedua banyak perusahaan maupun individu yang menjadikannya peluang bisnis dengan menyewakan mesin pemanen dengan skala besar.

-Generasi ketiga: Pengindustrian. Pada tahap ini 
hasil panen dapat diolah dengan menggunakan berbagai macam mesin jika hasil produksi dalam skala besar. Setelah diolah maka hasilnya siap dijual untuk mendapatkan keuntungan.

Contoh Pengolahan ayam broiler:


Apa saja yang harus ada dalam Business Plan perpanganan:
-Executive Summary
-Company Background
-Mission statement
-Product Description
-Marketing Plan
-SWOT (Strength Weakness Opportunity Trap) Analysis
-Timeline
-Financial Planning
-Operations


Sekian post saya pada hari ini. Silahkan berikan komentar yang dapat membuat blog ini menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Albert Kuhon. Ms selaku dosen pengantar teknologi pangan yang telah memberikan silabus.

Sumber:

1. https://www.youtube.com/watch?v=fHhXpRq06Oo













Minggu, 01 November 2015

Pengolahan Bahan Pangan

Silabus Senin, 25 Oktober 2015

Ilustrasi
Sumber: https://lestariunique.files.wordpress.com/2012/01/s6000204.jpg

Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau hewan di rumah atau oleh industri pengolahan makanan. Biasanya pengolahan pangan terdiri dari berbagai kombinasi macam-macam proses yang telah ada.  Pengolahan bahan pangan dilakukan dengan tujuan:
- Memperpanjang masa simpan.
- Mempunyai nilai tambah di mata konsumen (gizi,rasa)

Berikut adalah contoh pengolahan tapioka dan pengolahan kopi:
A. Pengolahan tapioka
1 Parut ubi kayu. 
2 Campur dengan air sehingga menjadi bubur kayu.
3 Masukkan ke mesin ekstraktor kemudian dapat larutan dan ampas. Ampasnya dapat digunakan untuk makanan ternak.
4. Larutan yang didapat kemudian dimasukkan ke mesin separator untuk membuang protein karena protein sifatnya merusak. dan tapioka encer pun didapat.
5. Masukkan tapioka encer ke mesin pemutar sentrifugal biasa sehingga didapat air dan tapioka kental. Air dapat digunakan untuk langkah nomor 3.
6. Tapioka kental masukkan ke oven kemudian 1 kg tepung tapioka didapat dari 5 kg ubi kayu.
Untuk melakukan pengolahan tapioka dibutuhkan 6 ekstraktor, 6 separator, 1 oven besar atau 2 oven sedang 

B. Pengolahan kopi
a. Kering:
- Cuci lalu kupas dengan menggunakan pulper. 
-Setelah itu goreng perhatikan suhu dan waktu karena mempengaruhi rasa.
-Setelah digoreng lalu masukkan ke lesung.
-Tumbuk dengan kayu besar hingga halus menjadi bubuk.
-Jika ingin dikonsumsi seduh dengan air panas.

b. Basah:
dengan cara fermentasi sampai berwarna cokelat dan kering. Pengolahan dengan cara ini harus dilakukan dengan hati-hati agar fermentasi tidak berlebihan (overfermented). Jika berlebih maka aka menciptakan asam atau alkohol. Selanjutnya sama seperti pengolahan secara kering.

Berikut disajikan pula tentang pengolahan jeruk siap minum dan pisang yang dikemas.

1. Pengolahan Orange Juice

2. Pengolahan Pisang siap kemas


Sekian post saya pada hari ini. Silahkan berikan komentar yang dapat membuat blog ini menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Albert Kuhon. Ms selaku dosen pengantar teknologi pangan yang telah memberikan silabus.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_makanan

https://lestariunique.files.wordpress.com/2012/01/s6000204.jpg
https://www.youtube.com/watch?v=gduSoLtdqVQ
https://www.youtube.com/watch?v=T8KJGtMGMSY

Sabtu, 24 Oktober 2015

Format Pembuatan Makalah

Silabus Senin, 9 Oktober 2015

Makalah adalah salah satu karya tulis ilmiah yang biasa didengar di kalangan para pelajar SMA ataupun mahasiswa. Guru maupun dosen sering memberikan tugas makalah dalam rangka memenuhi kewajiban nilai atau sebagai syarat mengikuti ujian akhir maupun penentu kelulusan. Makalah biasa dibuat oleh 1-3 orang jadi pembuatan makalah bisa dilakukan secara personal maupun berkelompok. 
Mengingat tujuan pembuatan makalah yang begitu penting tentunya segala aspek yang dinilai harus diperhatikan. Dalam penilaian makalah salah satu aspek yang diperhatikan adalah susunan makalah itu sendiri. Susunan makalah yang benar adalah sebagai berikut:

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang
                  1.1.1 Info 
                  1.1.2 Sejarah
                  1.1.3 Alasan
            1.2 Tujuan/Rumusan Masalah
            1.3 Hipotesis
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
            2.1Dasar Teori
            2.2Metodologi
BAB 3 HASIL PENELITIAN/PROSES
BAB 4 PERHITUNGAN/PEMBAHASAN
BAB 5 KESIMPULAN/SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Sekian post saya pada hari ini. Silahkan berikan komentar yang dapat membuat blog ini 
menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Albert 
Kuhon. Ms selaku dosen pengantar teknologi pangan yang telah memberikan silabus.

Selasa, 13 Oktober 2015

Cabang Ilmu Biologi

              
Ilustrasi
Sumber: http://fk.unud.ac.id/pspd/wp-content/uploads/2015/04/11.jpg


               Biologi merupakan pohon ilmu yang sangat besar. Karena luasnya bahan kajian biologibiologidibagi lagi menjadi cabang-cabang ilmu .Cabang dari biologi berjumlah ratusan, yang berkembang pesat terutama sejak abad ke-20. Biologi sendiri semula merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (natural sciences) yang dipelajari oleh para naturalis (ahli ilmu-ilmu alamiah).                        Biologi sebagai ilmu yang mandiri, dalam arti memiliki perangkat analisis dan konsep-konsep ilmiah yang kokoh, baru terbentuk pada abad ke-18, setelah penemuan mikroskop dan tumbangnya dogma generatio spontanea oleh konsep omne vivum ex vivo. Konsep evolusi, pewarisan sifat (hereditas), dan penemuan DNA sebagai bahan genetik memacu perkembangan biologi secara pesat dan menghasilkan cabang-cabang yang dikenal sekarang ini.
               Pembagian biologi di bawah ini tidak bersifat mutlak karena beberapa cabang yang sekarang dianggap mandiri masih memiliki keterkaitan dengan bidang induknya, misalnya genetika dengan fisiologi, biologi molekular dengan genetika, dan sebagainya. Selain itu, karena dinamisnya perkembangan ilmu-ilmu ini, seringkali ilmu-ilmu ini saling bertemu dan menghasilkan kajian antardisiplin yang sukar dipisahkan.


Beberapa cabang-cabang ilmu biologi antara lain :

1. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya*
2. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga*
3. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
4. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
5. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
6. Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
7. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
8. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
9. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri*
10. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
11. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
12. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
13. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup*
14. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
15. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
16. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
17. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.*
18. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan*
19. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
20. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
21. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
22. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
23. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
24. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
25. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
26. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga*
27. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
28. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
29. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
30. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
31. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
32. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim*
33. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
34. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.*
35. filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
36. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
37. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
38. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
39. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus*
40. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
41. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
42. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
43. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
44. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
45. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
46. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
47. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
48. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
49. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
50. Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan
51. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
52. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
53. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
54. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
55. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang molusk
56. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
57. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel*
58. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur*
59. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organism
60. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
61. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
62. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
63. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematod
64. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
65. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
66. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
67. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
68. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
69. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
70. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
71. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
72. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
73. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
74. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
75. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
76. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
77. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
78. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
79. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
80. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
81. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
82. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
83. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.*
84. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
85. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
86. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku
87. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
88. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
89. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
90. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
91. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
92. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
93. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
94. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
95. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
96. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
97. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.*
98. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
99. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
100. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
101. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan*


nb:
* dapat diaplikasikan untuk ilmu dalam program studi teknologi pangan

Sekian post saya pada hari ini. Silahkan berikan komentar yang dapat membuat blog ini 
menjadi lebih baik kedepannya.


Sumber: http://manismasruroh.blogspot.co.id/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
              http://kamuspengetahuan.blogspot.co.id/2009/04/cabang-cabang-biologi.html

Minggu, 11 Oktober 2015

Engkak Ketan

Indonesia adalah negara yang kaya, baik akan keanekaragaman suku, adat, budaya maupun sumber daya. Makanan tradisional menjadi salah satu budaya yang berkembang di Indonesia.  Engkak Ketan merupakan salah satu makanan tradisional dari Palembang, Sumatera Selatan. Kue basah ini memiliki tekstur yang kenyal dan berasa manis. Cara pengolahannya pun dengan memanggang adonan per layer. Dunia selalu mengalami perubahan, oleh karena itu timbulah arus globalisasi yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan makanan tradisional ini mulai memudar. Kurangnya promosi dan pengetahuan, menyebabkan kue ini tidak dikenali di pasaran luas.
Berikut disajikan video tentang cara pembuatan engkak ketan



Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=UvvSd-PcSHs

Sekian post saya pada hari ini. Silahkan berikan komentar yang dapat membuat blog ini 
menjadi lebih baik kedepannya.

Rabu, 07 Oktober 2015

Pemisahan Bahan Pangan

Silabus Senin, 5 Oktober 2015  

           
Ilustrasi
Sumber: http://rsnas.kulonprogokab.go.id/files/news/normal/20150212054150@hewani.jpg
               Dalam pemrosesan bahan pangan  tentunya harus mendapatkan hasil yang terbaik. Hasil yang terbaik dapat dicapai jika pengolahannya benar. Terkadang dalam proses pengolahan bahan pangan ada zat yang diinginkan sebagai hasil atau zat yang tidak diinginkan sehingga dibuang. Untuk mengambil zat atau membuang zat diantara zat-zat yang lain harus menggunakan proses pemisahan. Pemisahan dapat terjadi pada fasa(wujud) yang sama, tapi juga dapat dilakukan pada fasa yang berbeda.
     
     Pemisahan dibagi 3 jenis yaitu:
A. Pemisahan benda padat dengan benda padat
     -Ditampik
     -Dirimbang: pemisahan dengan beda gaya berat misalnya untuk memisahkan beras dan pasir                direndam dengan air nanti beras akan tenggelam sehingga pasir akan terlihat di permukaan.
     -Ekstraksi: pemisahan dengan cara memberi pelarut dan memisahkan ampasnya  misalnya                                     mengambil pati tapioka dari singkong.
     -Sentrifusi: jika bendanya sangat halus atau kecil.

B. Pemisahan benda cair dengan benda padat
     -Ekstraksi: misalnya jika ingin mengambil santan
     -Filtrasi: disaring

C. Pemisahan benda cair dengan benda cair (titik didih harus beda)
     -Evaporasi: misalnya ingin mengambil ekstrak kelapa dengan santan, masak terus air dengan        daging kelapanya sampai airnya menguap semua sampai tersisa minyaknya.

Informasi tambahan: 
1. Cara mendapatkan pati dari singkong ada dua proses yaitu:

A. Proses tradisional: Alirkan ke selokan yang miring sepanjang 1m yang sudah diberikan sekat                                            sebelumnya, saat dialirkan pati akan mengendap di sekat-sekat. Pati yang nanti                                     didapatkan akan bagus untuk diolah menjadi kerupuk karena lebih mudah                                             mekar. Efek negatif dari menggunakan proses tradisional adalah                                                             pemrosesannya memakan waktu yang lama sehingga lebih mudah                                                         terkontaminasi.

B. Proses modern: 
     - Singkong digiling sambil dialiri air sampai halus.
     - Peras singkong lalu kita akan mendapatkan pati dengan ampasnya.
     - Putar secara sentrifugal lalu pisahkan protein agar pati tidak gampang rusak.
     - Diputar lagi lalu pisahkan airnya.
     - Pati yang masih basah dimasukkan ke pemanas sambil digiling.

2. Cara mendapatkan senyawa aromatis pada bunga:
    -Masukkan air dan bunga dalam satu wadah yang sudah disambung ke cerobong yang ujungnya          terdapat wadah untuk senyawa aromatik.
    -Panaskan air hingga menguap nantinya senyawa akan bercampur dengan air(ekstraksi) yang                 menguap.
    -Campuran senyawa aromatik itu akan turun ke suatu wadah dalam bentuk tetesan-tetesan setelah        terdestilasi di cerobong penghubung.

               Sekian post saya pada hari ini. Silahkan berikan komentar yang dapat membuat blog ini 
menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Albert 
Kuhon. Ms selaku dosen pengantar teknologi pangan yang telah memberikan silabus.