Senin, 09 Juli 2018

Laporan Perhitungan Perusahaan



Hasil gambar untuk uang
Ilustrasi. Sumber: https://tinyurl.com/ybn8ycgc

Dalam menjalankan suatu usaha, diperlukan perhitungan untuk melihat bagaimana perjalanan perusahaan tersebut. Perhitungan keluar masuk juga diperlukan untuk menentukan bagaimana keputusan selanjutnya yang diambil perusahaan dalam menjalankan usahanya. Kita mulai perhitungan dari modal, aset, dan hutang. Misal HP harganya 1 juta, namun si A hanya memiliki 700 ribu, namun tetap beli HP tersebut. Maka si A memiliki aset berupa Hp seharga 1 juta yang dibeli dengan modal sebesar 700 ribu dan hutang sebesar 300 ribu.

Aset adalah SDM yang dimiliki dan digunakan untuk produksi.
Hutang dibagi 2 jenis, yaitu:
- Jangka pendek (6 bulan-2 tahun)
- Jangka panjang (lebih dari 2 tahun).
Hutang merupakan kewajiban perusahaan.

Modal adalah jumlah yang dimiliki baik berupa uang atau benda terlihat seperti property, bangunan, tanah atau yang tak terlihat seperti jaringan, koneksi, keahlian

Modal+Hutang=Aset .

Penghasilan/income adalah hasil penjualan per unit. Sehingga semakin banyak unit yang terjual, maka penghasilan akan meningkat.

Pengeluaran/cost adalah biaya untuk melakukan produksi (biasa disebut biaya produksi)

Oleh karena itu penghasilan-pengeluaran (biaya produksi) = laba produksi

Selain biaya produksi, terdapat biaya operasional (air, telepon, sewa gedung, gaji bulanan,  dan listrik), biaya penyusutan (biaya dari benda yang tidak habis pakai per satuan produksi), biaya lain (bunga, royalty dll).

Laba produksi-(biaya operasional+biaya penyusutan+biaya lain)= Laba kotor/laba sebelum pajak

Ketika pajak dibayar (dianggap 10%) akan menjadi laba bersih.
Sehingga laba sebelum pajak-pajak yang dibayarkan=laba bersih  

Laba bersih dibagi jadi 2, yaitu yang dapat diberikan langsung ke pemilik modal (deviden). Laba bersih – deviden, namanya laba ditahan N-1.

Seluruh perhitungan ini adalah neraca yang mana sifatnya harus balance antara pemasukan dan pengeluaran. Biasa juga disebut income statement or profile and loss

Selain income statement, juga terdapat cash flow.  Cash flow digunakan untuk melihat seberapa “sehat” sebuah perusahaan. Misalnya jumlah uang yang ada di perusahaan tanggal 1 Januari tahun N = jumlah uang yang ada di perusahaan tanggal 31 Desember tahun N-1 (dapat dianggap sebagai uang kas). Selama 1 tahun, uang kas bertambah karena biaya penyusutan. Pertambahan disebabkan oleh tidak adanya lagi tanggungan akibat sudah dibayar. Adanya laba yang ditahan dan penghasilan lain seperti orang lain yang membayar royalty juga menyebabkan uang kas bertambah.

Kas+biaya penyusutan+laba yang ditahan+penghasilan lain(misal royalty)=Kas awal

Seiring berjalannya waktu bila di perusahaan terdapat beberapa pengeluaran seperti cicilan, DP, bahan produksi, pajak, bunga, komisi, fee dan asuransi, memengaruhi jumlah kas
Kas awal-(Cicilan+DP+bahan produksi+pajak+bunga+komisi+fee+asuransi)=Kas akhir

Ada juga istilah mengenai Return of Investment (ROI). ROI adalah jangka waktu pengembalian modal atau berapa besar modal yang akan kembali per tahun.
ROI: ((L1+L2+L3)/Modal)x100
Di mana:
L1: Laba bersih tahun 1
L2: Laba bersih tahun 2
L3: Laba bersih tahun 3

Rumus dari PBP (Payback Period): (Modal/(L1+L2+L3))x100
Di mana:
L1: Laba bersih tahun 1
L2: Laba bersih tahun 2

L3: Laba bersih tahun 3
Bila uang kas kosong, dapat memasukkan setengah dari modal sampai ada penghasilan. Sekian tulisan untuk kali ini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar