Minggu, 24 Juni 2018

Manajemen Prioritas



Hasil gambar untuk prioritas
4 Skala Prioritas menurut Stephen Covey. Sumber: https://tinyurl.com/y9w9jvfx

Dalam hidup seringkali kita dihadapkan pada pilihan-pilihan. Pasti di antara kita sering bingung dalam memilih sesuatu di antara pilihan-pilihan lainnya. Dalam memilih suatu hal, erat kaitannya bila pemilihan hak tersebut dikaitkan dengan prioritas. Menurut KBBI, prioritas adalah yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Bila salah dalam memilih sebuah prioritas, maka akan menimbulkan suatu masalah baik dari segi relasi, finansial, kepercayaan dll. Menurut Stephen Covey terdapat 4 kuadran dalam skala prioritas yang dapat membantu kita menentukan prioritas mana yang perlu dilakukan atau dikerjakan terlebih dahulu. Berikut adalah kuadran-kuadran yang dimaksud:

1. Penting dan mendesak
- Mengerjakan tugas atau belajar ujian yang dikumpul besok
- Mengurus kepanitiaan atau organisasi (terlebih bila menjadi pemimpin)
- Terjadi kecelakaan yang mengharuskan kita melakukan transfusi darah kepada seseorang (amit-amit sih kalo yang ini, just in case)

2. Penting dan tidak mendesak
- Melakukan hobi (olahraga, menulis dll)
- Membangun relasi dengan sesama (terlebih bila mengarahkan diri kita ke arah yang lebih baik)
- Mengerjakan tugas rumahan (mengepel, menyapu, mencuci dll)

3. Tidak penting dan mendesak
- Membalas chat
- Membuka email
- Membeli barang diskon dengan batas waktu tertentu (biasanya kerjaan si shopaholic)

4. Tidak penting dan tidak mendesak
- Cari cewe buat diajak kenalan (apalagi kalo cuma modus ga diseriusin parahh)
- Ngobrol tanpa arah dan tidak membangun ke arah yang lebih baik
- Nonton film porno (wah ga boleh ini)

Contoh-contoh prioritas di atas tidak saklek dan dapat berubah tergantung dari kehidupan individu masing-masing. Intinya dalam melakukan suatu hal, sebaiknya kita lihat dulu prioritas tersebut masuk dalam skala berapa sehingga kita dapat mengetahui seberapa penting hal tersebut. Tentukanlah suatu prioritas masuk ke skala mana berdasarkan logika dan akal sehat. Sekian untuk tulisan kali ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar