Ilustrasi. Sumber: https://tinyurl.com/ybn8ycgc |
Dalam
menjalankan suatu usaha, diperlukan perhitungan untuk melihat bagaimana
perjalanan perusahaan tersebut. Perhitungan keluar masuk juga diperlukan untuk
menentukan bagaimana keputusan selanjutnya yang diambil perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Kita mulai perhitungan dari modal, aset, dan hutang. Misal
HP harganya 1 juta, namun si A hanya memiliki 700 ribu, namun tetap beli HP
tersebut. Maka si A memiliki aset berupa
Hp seharga 1 juta yang dibeli dengan modal
sebesar 700 ribu dan hutang
sebesar 300 ribu.
Aset adalah SDM yang dimiliki dan digunakan
untuk produksi.
Hutang dibagi 2 jenis, yaitu:
-
Jangka pendek (6 bulan-2 tahun)
- Jangka
panjang (lebih dari 2 tahun).
Hutang
merupakan kewajiban perusahaan.
Modal adalah jumlah yang dimiliki baik
berupa uang atau benda terlihat seperti property, bangunan, tanah atau yang tak
terlihat seperti jaringan, koneksi, keahlian
Modal+Hutang=Aset .
Penghasilan/income
adalah hasil penjualan per unit. Sehingga semakin banyak unit yang
terjual, maka penghasilan akan meningkat.
Pengeluaran/cost adalah
biaya untuk melakukan produksi (biasa disebut biaya produksi)
Oleh
karena itu penghasilan-pengeluaran
(biaya produksi) = laba produksi
Selain
biaya produksi, terdapat biaya
operasional (air, telepon, sewa
gedung, gaji bulanan, dan listrik), biaya penyusutan (biaya dari benda yang
tidak habis pakai per satuan produksi), biaya
lain (bunga, royalty dll).
Laba produksi-(biaya operasional+biaya
penyusutan+biaya lain)= Laba kotor/laba sebelum pajak
Ketika
pajak dibayar (dianggap 10%) akan menjadi laba
bersih.
Sehingga
laba sebelum pajak-pajak yang dibayarkan=laba
bersih
Laba bersih dibagi jadi 2, yaitu yang dapat
diberikan langsung ke pemilik modal (deviden).
Laba bersih – deviden, namanya laba ditahan N-1.
Seluruh
perhitungan ini adalah neraca yang
mana sifatnya harus balance antara pemasukan dan pengeluaran. Biasa juga disebut income statement or profile and loss
Selain
income statement, juga terdapat cash flow. Cash flow digunakan untuk melihat seberapa “sehat”
sebuah perusahaan. Misalnya jumlah uang yang ada di perusahaan tanggal 1
Januari tahun N = jumlah uang yang ada di perusahaan tanggal 31 Desember tahun
N-1 (dapat dianggap sebagai uang kas). Selama
1 tahun, uang kas bertambah karena biaya penyusutan. Pertambahan disebabkan oleh tidak adanya lagi
tanggungan akibat sudah dibayar. Adanya laba
yang ditahan dan penghasilan lain seperti
orang lain yang membayar royalty juga menyebabkan uang kas bertambah.
Kas+biaya penyusutan+laba yang
ditahan+penghasilan lain(misal royalty)=Kas
awal
Seiring
berjalannya waktu bila di perusahaan terdapat beberapa pengeluaran seperti cicilan,
DP, bahan produksi, pajak, bunga, komisi, fee
dan asuransi, memengaruhi jumlah kas
Kas awal-(Cicilan+DP+bahan produksi+pajak+bunga+komisi+fee+asuransi)=Kas akhir
Ada
juga istilah mengenai Return of
Investment (ROI). ROI adalah jangka
waktu pengembalian modal atau berapa besar modal yang akan kembali per tahun.
ROI: ((L1+L2+L3)/Modal)x100
Di mana:
L1: Laba bersih tahun 1
L1: Laba bersih tahun 1
L2: Laba bersih tahun 2
L3: Laba bersih tahun 3
Rumus dari PBP (Payback Period): (Modal/(L1+L2+L3))x100
Di mana:
L1: Laba bersih tahun 1
L1: Laba bersih tahun 1
L2: Laba bersih tahun 2
L3: Laba bersih tahun 3
Bila uang kas kosong, dapat memasukkan
setengah dari modal sampai ada penghasilan. Sekian tulisan untuk kali ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar