Sabtu, 06 Oktober 2018

Transisi Pangan, Baik atau Buruk Ya?

Hasil gambar untuk food transition
Ilustrasi. Sumber: https://tinyurl.com/ydhphay8
       Pangan merupakan hal yang sangat penting bagi hidup manusia. Pangan dibutuhkan seluruh kalangan mulai dari rakyat kecil maupun rakyat atas. Sistem pangan di dunia diketahui telah berubah dari waktu ke waktu. Terjadi 2 pergeseran di sistem pangan, yaitu:
- Pertumbuhan yang cepat pada ritel modern. Hal ini biasanya berbarengan dengan transisi ekonomi yang banyak dilakukan negara-negara Eropa Timur
- Pergeseran rantai pangan tradisional ke modern. Hal ini dapat disebut sebagai transisi nutrisi yang menyebabkan pergeseran pola makan di satu daerah bahkan lebih. Saat ini, semakin banyak negara yang semakin kaya. Akibatnya banyak makanan baru yang bermunculan. Iklan-iklan yang ditonjolkan semakin persuasif. Semua itu berdampak pada perubahan pola makan akibat transisi atau pergeseran tersebut.
          Adanya transisi akan memperlengkapi dan memperluas isu-isu yang ada di dunia terutama isu pangan. 2 isu tersebut di antaranya adalah:
- Kelaparan dan kekurangan gizi.
- Kelebihan berat badan dan obesitas.
        Banyak yang tidak mau merubah pola makannya menjadi sehat karena adanya transisi tersebut. Seperti contoh negara Tiongkok dan Meksiko lebih banyak mengonsumsi makanan olahan (orang desanya juga) daripada makanan homemade. Makanan olahan lebih tinggi kalori dan lebih dipreferensikan sehingga orang-orang semakin banyak jumlahnya yang mengonsumsi processed food. Makanan olahan di negara-negara dengan pendapatan yang rendah trennya naik terus setiap tahun.
            Masalah selalu terkait dari segi gizi dan kuantitas bila bicara soal transisi pangan. Maksudnya tidak ada keamanan pangan yang ditawarkan dari makanan segar. Informasi yang kurang dari gizi pangan-pangan segar di low income countries menyebabkan makanan yang diasup sifatnya empty calories (tinggi gula dan lemak saja) menyebabkan malnutrisi dan obesitas. Gizi harus diperhatikan dari generasi sebelumnya, tidak cukup dari 1000 hari lahir dan sejak bayi saja karena gizi Sejak si ibu remaja gizinya harus diperhatikan agar keturunannya terhindar dari masalah-masalah di atas.
     Keadaan di Indonesia secara umum adalah kurangnya pendidikan di salah satu sektor masyarakat yang berpenghasilan rendah. Selain itu, kondisi perekonomian juga sedang catching up dengan negara-negara maju mengakibatkan terjadinya peralihan pasar yang dipengaruhi oleh sifat oportunis dari pasar ritel dengan memasarkan makanan enak yang sifatnya empty calories seperti yang telah diutarakan di atas. Transisi tidak selamanya buruk. Transisi harus dikendalikan dan bila tidak dikendalikan dapat ke mana-mana. 
          Pengendali yang terlibat seperti stakeholder perusahaan harus mengendalikan agar tidak ke mana-mana. Contoh di Indonesia yang melakukan transisi pangan adalah masyarakat Danau Tondano yang memanfaatkan SDAnya seperti yang saya sudah post di tulisan sebelum-sebelumnya dapat dilihat di https://tinyurl.com/y8zb8s99. Sebaiknya transisi pangan terus diperhatikan dan mulai digiatkan dari berbagai pihak agar Indonesia semakin maju. Namun, perlu diingat transisi harus mengarah pada hal yang lebih positif agar dapat menjadi budaya kita Sekian untuk tulsian kali ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar