Ilustrasi. Sumber: https://tinyurl.com/yckfhdvn |
Pada
tulisan sebelumnya pernah dibahas mengenai SCM dan GSCM. Pada tulisan kali ini,
akan dibahas mengenai Sustainable Supply Chain Management. Yang
melatarbekalangi tulisan kali ini adalah dalam beberapa tahun terakhir, isu
mengenai keberlanjutan dan penuntasan kemiskinan semakin mendapat perhatian dari
agenda penelitian international business
SSCM : merupakan
rantai pasok yang memiliki aspek sosial,
lingkungan, dan ekonomi, serta melingkupi bahan baku, informasi, dan produk. SSCM
meliputi penggunaan sumber daya alam, emisi gas, kesejahteraan hewan, kesehatan
konsumen, kualitas, keamanan pangan, kondisi etika di tempat kerja, dan
keterjangkauan konsumen
1.
Ekonomi:
berfokus pada profitabilitas dan keuntungan di luar projek.
2. Sosial:
berfokus pada penghasilan penduduk, peningkatan pendidikan dan kesehatan, dan
pengembangan kapasitas di BOP.
3.
Lingkungan:
belum ada fokus yang teridentifikasi, namun masalah lingkungan mulai menjadi
perhatian pada SSCM.
Tujuan BOP
dapat diartikan dengan cara meningkatkan pendapatan atau standar hidup rakyat
miskin melalui pendekatan yang kompleks (salah satunya adalah kewirausahaan) sebagai
pembangunan yang berkelanjutan.
BOP (best
of pyramid): contoh dari BOP adalah sebagai berikut: Ada seorang konglomerat
yang memiliki perusahaan penghasil produk X. Pasar yang mereka tuju, yaitu
pasar populasi bagian bawah. Populasi di bagian bawah piramid miskin tapi
populasinya banyak. Si konglomerat ingin meningkatkan daya beli produk yang dia
produksi. Maka dari itu, si konglomerat memberdayakan populasi tersebut supaya mereka
dapat membeli produknya. Sebenarnya itu tidak dibenarkan karena hal ini
termasuk dalam kapitalisme.
SSCM dan BOP diterapkan oleh perusahaan
multinasional. Tiga contoh perusahaan multinasional yang menerapkan kedua hal tersebut adalah
1.
Danone
Danone
merupakan perusahaan yang berpegang pada aspek bisnis dan sosial. Di Bangladesh
Danone bertujuan untuk membantu orang yang kurang mampu di dengan produk Susu
yang terjangkau dan bergizi.
2.
(BASF)
BASF: pemasok
untuk industri pengolahan makanan. Di samping itu, BASF juga menawarkan
keahlian mitra bisnisnya yaitu melakukan fortifikasi terhadap produk makanan dengAn
biaya yang terjangkau.
3.
Nestle
Dalam membuat
produknya, Nestle juga membangun sumber bahan mentah di negara lokal dalam
pengembangan negara2.
Perusahaan
besar seperti perusahaan multinasional telah terbiasa dengan konsumen yang
tidak sensitif terhadap harga karena berpenghasilan tinggi, tetapi penerapan
konsep BoP pada negara berkembang mewajibkan perusahaan tersebut untuk memahami
secara mendalam mengenai karakter konsumen di negara tersebut. Pemahaman ini
meliputi budaya, aspirasi, keinginan, dan gaya hidup penduduk. Tentu saja
pemahaman-pemahaman tersebut tidaklah mudah.
SSCM
dan BoP bekerja sama dalam dua dimensi keberlanjutan (double bottom line): ekonomi dan sosial, ekonomi dan lingkungan,
sosial dan lingkungan, serta tiga dimensi keberlanjutan (triple bottom line): ekonomi, sosial, dan lingkungan. SSCM membantu
memperkaya fokus proyek2 BOP saat ini pada double
bottom line dengan aspek lingkungan yang sejauh ini masih terabaikan. Kolaborasi
antara penerapan SSCM dan BOP dapat menyempurnakan pendekatan triple bottom line. Sekian untuk tulisan
kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar