Sabtu, 22 September 2018

Beberapa Budaya dan Makanan di Indonesia, Berikut 3 Faktanya!

Map of Indonesia showing the large islands of Sumatra, Borneo and New Guinea
Peta Negara Indonesia. Sumber: https://tinyurl.com/y96vro5l
Indonesia merupakan negara yang sangat luas. Negara ini juga memiliki banyak suku dan budaya. Antara budaya dan kebiasaan pangan merupakan kedua hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling memengaruhi secara timbal balik. Ada banyak sekali fakta-fakta menarik yang saya yakin sebagian besar pembaca belum dapat mengetahui dengan benar, bahkan sama sekali belum diketahui atau didengar sebelumnya. Berikut akan saya sajikan 3 fakta yang berhubungan dengan budaya dan makanan di Indonesia.

  1. Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu barat, tengah, dan timur. Semakin ke arah barat bumbu yang digunakan untuk mengolah makanan semakin beraneka ragam. Hal ini disebabkan oleh dekatnya daerah-daerah tersebut dengan lautan Hindia sehingga terjadi akulturasi budaya di sana. Sebaliknya dengan wilayah timur, bumbu yang digunakan kurang beraneka ragam atau hanya itu-itu saja. Namun soal selera, tentunya orang-orang memiliki preferensi yang berbeda-beda.

  1. Di Aceh, ada 39 jenis rempah yang bermacam-macam, mulai dari rempah umum seperti garam sampai rempah yang kurang ‘sreg’ di telinga seperti ganja. Ganja akan menimbulkan zat aditif atau efek psikotropika bila dihirup langsung atau sebagai tambahan dalam rokok. Tapi kalau dimakan tidak akan menimbulkan efek negatif bila dikonsumsi dengan wajar. Perbedaan ini disebabkan oleh indra yang menangkap rangsangan. Bila menghirup memakai hidung dan sampai ke organ pernafasan, maka memakan menggunakan lidah dan sampai ke organ pencernaan.

  1. Pada masa penjajahan Belanda Pangeran Diponegoro memberontak melawan pihak Belanda. Singkat cerita 40 orang pengawal Diponegoro dibuang ke Sulawesi Selatan yang mayoritasnya beragama Kristen. Di sana, ada satu kampung yang bernama Kampung Jawa yang berisi keturunan 40 Pengawal Diponegoro yang mana sebagian dari mereka ada yang kawin mengawin dan ada yang melakukan perpindahan agama. Mereka semua tentunya fasih berbahasa Jawa. Akibatnya budaya makanan di sana juga tercampur karena pertemuan dari pengawal-pengawal Diponegoro dengan orang-orang di sana.

Demikian 3 fakta yang saya bagikan. Semoga dapat berguna bagi kita semua. Sekian untuk tulisan kali ini. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar