Ilustrasi Sumber: https://blog.tokopedia.com/wp-content/uploads/2015/03/idr.jpg |
Dalam melaksanakan suatu indsutri besar terutama industri pangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti modal, keuntungan, dan kerugian. Dalam post kali ini kita akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan untung rugi.
Asset adalah segala sesuatu yang menjadi milik kekuasaan yang bisa dijadikan sumber daya.
Jenis-jenis asset adalah:
a. Aset tetap adalah aset yang sulit dihabiskan atau dibelanjakan contohnya tanah, rumah, gedung, mobil, motor.
b. Aset bergerak adalah aset yang mudah dihabiskan atau dibelanjakan contohnya uang tunai, tabungan, cek, emas, saham.
c. Aset intangible adalah aset yang tidak dimasukkan dalan laporan keuangan namun jadi penentu dalam nilai suatu perusahaan contohnya waralaba, sertifikat, pengalaman dan kemampuan, jaringan atau network, paten, pemegang royalti monopoli.
Hutang adalah segala sesuatu yang tertunggak yang harus segera dibayarkan. Asset dan hutang dicatat dalam laporan neraca keuangan (biasanya ditutup tanggal 31 Desember. Hubungan antar asset dan hutang adalah sebagai berikut.
ASSET-HUTANG=MODAL/HARTA
a. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tidak bergantung dari banyaknya jumlah produksi contohnya biaya untuk listrik, tempat, gaji karyawan, biaya telpon, air.
b. Biaya lancar adalah biaya yang dikeluarkan yang bergantung dari banyaknya jumlah produksi contohnya biaya untuk hasil produksi, bahan baku pembuatan, alat dan bahan, ongkos.
Jumlah uang yang dihasilskan suatu perusahaan didapat dari jumlah produksi perusahaan yang terjual dikali dengan harga satuan produk. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut.
UANG YANG DIHASILKAN=JUMLAH PRODUKSI X HARGA JUAL PRODUK
Biaya dan uang yang dihasilkan ditulis dalam laporan untung rugi. Hubungan antara biaya dan uang yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
1. Jika uang yang dihasilkan lebih besar dari biaya maka
UANG YANG DIHASILKAN-BIAYA=LABA/UNTUNG
2. Jika uang yang dihasilkan lebih kecil dari biaya maka
UANG YANG DIHASILKAN-BIAYA=RUGI
Suatu perusahaan dikatakan bangkrut apabila tidak memiliki uang kas sama sekali walaupun memiliki modal dan harta yang banyak. Perusahaan harus menyediakan suatu biaya untuk proses penyusutan. Penyusutan adalah suatu keadaan dimana perusahaan harus mengganti barang yang lama dengan barang yang baru karena sudah kadaluwarsa atau sudah tidak dapat beroperasi dan memproduksi barang dengan baik lagi. Nantinya biaya penyusutan akan menjadi uang kas sampai beberapa tahun kedepan karena awalnya barang-barang tersebut sudah dibayarkan. Pada akhir tahun biasanya saldo akhir suatu perusahaan akan dihitung. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut
SALDO AKHIR=SALDO AWAL+(UANG MASUK-UANG KELUAR)
Saldo awal adalah jumlah saldo yang ada saat perusahaan berdiri. Nantinya saldo akhir akan menjadi saldo awal pada bulan pertama di tahun yang baru.
Sekian post saya pada hari ini. Silahkan berikan komentar yang dapat membuat blog ini menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Albert Kuhon. Ms selaku dosen pengantar teknologi pangan yang telah memberikan silabus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar